Kamis, 14 Agustus 2008

Sepi Hati

Silau pantai terbuai mimpi
Hening walau peluh tertetes senja
Perahu mendayung dalam tepian sunyi
Tiadakan pula kelembutan jiwa

Hitam.......hitam terselip dalam karang
Sentuh mati ajal kian datang
Matahari menangis termakan sepi
Bulan merengkuh hasrat luapan hati

Datanglah sepi,
temani sejenak kerinduan ini melawan hari
yang arogan dengan sejuta ceritanya



Dalam hangatnya mentari
selalu menggerakkan daun-daunmu
Belantara membentang bagai tirai panghalang
Rumput yang bergerak tak membiasi bayang-bayang
Kemudian hijau itupun terasa sejuk
dengan cuat-cuat putih..
dan halusnya bungamu
menyimpan rasa haru pada catatan yang hilang
Angin malam Bersiul sedih membawa luka
kehidupan bulan dan belaian rindu dendam
Rindu yang kemudian menjalar
adalah lelah yang pernah ku buai
dengan lembutnya tubuh dan tanganmu ....
Angin membelai kita tuk berlagu,
tentang sepi yang menyergap kita
tentang secuil kisah tangis beriring tawa
dan Bunga rumput itupun menangis
ditelan sayupnya bulan.........

Ku menangis oleh ketiadaan yang menemani
Tengarai oleh ketidakpastian seutas jawab
Terbang kesana betapa ingin
Rajut kawanan induk sarat kasih
Menyaksikan dunia yang biru peluh awan tersirak surya
Berkilau saat tergiur mendung
Tetes tuk mengalir
Mengalir tuk membasuh
Basah dalam kering yang panjang
Kering akan kata sayang yang kian dipertanyakan


[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 08 Mei 2008

VIRUS

Pesatnya perkembangan virus lokal belakangan ini yang terkadang menginfeksi komputer, menuntut harus mulai berfikir mengambil bagian tentang bagaimana cara pembuatan pencegahnya. Hal ini diperlukan, karena virus lokal terkadang sulit dideteksi oleh beberapa antivirus terkemuka, kecuali oleh beberapa antivirus buatan lokal yang kemudian dipublikasikan sebagai antivirus yang mampu menangani satu atau beberapa jenis virus lokal. Hal ini bisa terjadi mungkin saja disebabkan karena virus lokal bekerja tidak sebagaimana virus non lokal pada umumnya, sehingga keluar dari standar pencarian virus, contohnya saja jarang sekali virus lokal yang menginfeksi file exe atau file com atau yang lainnya, sehingga sangat sulit dideteksi sebagai virus atau bukan, kecuali ketika virus tersebut telah dilaporkan dan terdeteksi oleh pembuat antivirus, baru virus tersebut dapat diatasi, lagi-lagi tercipta asumsi bahwa virus selangkah lebih maju dari antivirus. Salah satu penyebab dari sulitnya mendeteksi virus lokal ini, karena hampir tidak ada bedanya dengan file biasa, apalagi virus ini juga menggunakan bahasa lokal. Satu sisi mungkin bisa berbangga, karena beberapa nama virus lokal merupakan bahasa Indonesia, dan telah menjadi nama yang berada di database daftar virus internasional. Kini saatnya mencoba membongkar pertahanan virus lokal secara manual, yang mungkin suatu saat teknik ini akan mampu menciptakan antivirus secara sederhana. Teknik membongkar pertahanan virus lokal menggunakan bahsa visual basic script dan teks edior mengacu pada target pengamanan beberapa bagian vital yang diinfeksi oleh virus, seperti registry, msconfig, sysedit, cmd, folder windows, system32 dan masih banyak lagi. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan memahami teknik membongkar pertahahanan virus tentunya diharapkan mampu mencegah virus menginfeksi komputer lebih dini, hal ini sejalan dengan asumsi bahwa mencegah lebih baik dari mengobati. Kata Kunci : Virus, Registry, Infeksi, Perlindungan, Pencegahan

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 14 April 2008

LINK TUGAS



LINK TUGAS KELOMPOK JARKOM

Esty Prawesty : http://justesty.co.nr

Nanik Sugiyarti : http://nannick.multiply.com/

Fajar Aji Widodo : http://iendjiexz.wordpress.com/

Cristian Nisa Yansen : http://cristianyansen.blogspot.com/

Susanti : http://shushanthy.multiply.com/

Yuni Prihantini : http://prihantini.multiply.com

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 12 April 2008

Kata Mutiara



MUTIARA KATA CINTA


Apabila manusia gagal mencintai Tuhannya, maka cinta sejati tidak akan ditemuinya.

Anda sebenarnya silap dan terperangkap apabila persahabatan dan semangat setiakawan yang terbina bertahun-tahun berakhir dengan ungkapan cinta.

Cinta yang tulus ikhlas lahir daripada sikap, perbuatan dan tindakbalas yang dipamerkan oleh seseorang, bukannya dari kata-kata bermadah walaupun terlalu indah.

Orang yang terlalu banyak berjanji semasa bercinta adalah orang yang keliru dengan perasaannya sendiri.

Cinta memerlukan keikhlasan dan kejujuran dan bukannya pengorbanan membuta tuli. Mereka yang sanggup berkorban demi cinta adalah orang yang tidak pernah memahami erti cinta sebenar.

Anda sebenarnya tidak pernah jatuh cinta atau dicintai sekiranya anda mengatakan sering gagal dalam percintaan.

Kecacatan cinta bukannya terletak atas sebab ‘Cinta Itu Buta’ tetapi disebabkan mereka yang selalu mempermainkan cinta.

Anda adalah insan yang kecewa sebelum waktunya sekiranya anda sering mengucapkan “Aku Cinta Padamu” dan “Adakah Kau Mencintaiku?”

Cinta adalah anugerah Tuhan, mereka yang menerima dan mengalaminya tidak pernah menyedari bahawa dia telah jatuh cinta kepada seseorang.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

[+/-] Selengkapnya...

Tugas Jarkom

Konfigurasi LAN di SMP 3 Kedu satu LAN, Ipnya 192.168.xxx.xxx, LAN tersebut digunakan untuk Laboratorium komputer siswa-siswa di SMP N 3 Kedu. SMP N 3 Kedu menggunakan ISP menggunakan Flexi.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 10 April 2008

TUGAS KELOMPOK PAK HENDRA

SETTING FIREWALL PADA WINDOWS XP

Bridge dalam sebuah jaringan (network) dapat diartikan sebagai sebuah jembatan. Kalau dianalogikan dalam kehidupan nyata, jembatan digunakan sebagai sarana penyeberangan yang bisa dilalui oleh siapa saja. Dengan kata lain, bridge dalam network digunakan sebagai media komunikasi untuk melewatkan sebuah paket dari suatu network ke network yang_lain.

Dalam membangun sebuah Local Area Netwotk (LAN), biasanya menggunakan Kabel UTP dengan susunan Straigh atau Crossover dengan Connector berupa Jack RG-45. Kalau susunan kabel Straigh biasa dipakai untuk menghubungkan dua PC atau lebih dengan memakai Hub/Switch, sedangkan untuk menghubungkan dua PC atau lebih dengan susunan kabel Crossover cukup dengan menggunakan NIC atau Card LAN saja.

Untuk memahami fungsi Bridge dalam sebuah Network perhatikan Ilustrasi berikut :

Ilustrasi 1. PC 1 <—–> HUB <—–> PC 2 = STRAIGH

Ilustrasi 2. PC 1 <—–> NIC 1 <—–> PC 2 <—–> NIC 2 <—–> PC 3 = CROSS

Pada Ilustrasi 1 tidak akan dibahas kali ini, karena saya yakin semua sudah paham dan mungkin sudah sering menghubungkan sebuah PC ke PC yang lain dengan menggunakan Switch/Hub. Namun untuk Ilustrasi 2, tidak semua orang biasa melakukannya. Karena ada anggapan sebagian orang bahwa dengan menggunakan kabel Cross hanya untuk 2 PC saja, anggapan tersebut jelas keliru. Nah, kali ini saya sharing pengalaman bagaimana cara menghubungkan 3 PC atau lebih cukup dengan menggunakan NIC saja seperti pada Ilustrasi 2.

Solusi dari kasus di atas, dibutuhkan 4 (empat) buah NIC yang dipasang pada masing-masing PC. Pada PC 2 dipasang 2 (dua) buah NIC. Ikuti Instruksi berikut dengan benar :

1. PC 1 ==> IP : 192.168.0.3 NM : 255.255.255.0

2. PC 2 ==> (NIC 1) IP : 192.168.0.1 NM : 255.255.255.0

==>(NIC 2) IP : 192.168.0.2 NM : 255.255.255.0

3. PC 3 ==> IP : 192.168.0.4 NM : 255.255.255.0

Settingan ini saya lakukan pada PC 2 dengan 2 (dua) NIC, kedua NIC bermerek sama Intel(R) PRO/100. Lakukan setting pada Kedua NIC dengan langkah berikut :

1. Open My Network Place,

2. Klik kanan pada Local Area Connection 2 (NIC pertama), pilih properties, klik ganda pada tab Internet Protokol (TCP/IP), isikan dengan konfigurasi sebagai berikut :

IP : 192.168.0.1
NM : 255.255.255.0

3. Klik kanan pada Local Area Connection 3 (NIC kedua), pilih properties, klik ganda pada tab Internet Protokol (TCP/IP), isikan dengan konfigurasi sebagai berikut :

IP : 192.168.0.2
NM : 255.255.255.0

4. Langkah berikutnya, blok kedua Icon Network tersebut (NIC 1 dan NIC 2), Klik kanan, pilih Bridge.

Sekarang sudah ada sebuah Icon baru dengan nama Network Bridge

5. Tahap selanjutnya adalah meaktifkan Bridge yang sudah terbentuk agar berfungsi sebagai media komunikasi untuk melewatkan paket dalam sebuah network, karena tidak serta merta Bridge tersebut dapat langsung berfungsi sebelum dilakukan konfigurasi selanjutnya.

Klik kanan pada Icon Network Bridge, pilih Properties, Klik ganda pada tab Internet Protocoll (TCP/IP).

6. Untuk mengaktifkan sebuah Bridge, kita perlu sebuah alamat IP lagi (IP address tambahan) yang berfungsi sebagai pengganti (replace) NIC 1 dengan NIC 2. Dimana IP address baru ini mewakili masing-masing IP address NIC 1 dan NIC 2, yang selanjutkan akan dipakai sebagai IP Address pada PC 2.

Misalkan IP Adress baru, dengan konfigurasi sebagai berikut :

IP : 192.168.0.5
NM : 255.255.255.0

7. Sampai pada tahap ini berarti kerja Anda sudah selesai, sehingga dapat digambarkan bahwa sekarang terjadi perubahan susunan IP Address pada PC 2 dengan kondisi seperti berikut :

SEBELUMNYA :

PC 1 ==> IP : 192.168.0.3 NM : 255.255.255.0
PC 2 ==> (NIC 1) IP : 192.168.0.1 NM : 255.255.255.0

==>(NIC 2) IP : 192.168.0.2 NM : 255.255.255.0

PC 3 ==> IP : 192.168.0.4 NM : 255.255.255.0

SETELAH MENGGUNAKAN BRIDGE :

PC 1 ==> IP : 192.168.0.3 NM : 255.255.255.0

PC 2 ==> (BRIDGE) IP : 192.168.0.1 NM : 255.255.255.0

PC 3 ==> IP : 192.168.0.4 NM : 255.255.255.0

Keterangan : IP NIC 1 dan NIC 2 sudah digantikan dengan Ip Address Bridge

8. Apabila setting Bridge yang Anda lakukan benar, maka Network Bridge akan terlihat seperti berikut :

Atau lihat Icon My Network Places pada Toolbar sebelah Kanan bawah Desktop Anda.

Setting dianggap benar apabila tidak ada Icon yang diberi tanda silang.

9. Untuk membuktikannya, lakukan pengujian dari masing-masing PC

- Dari PC 1 ke PC 3 = ping 192.168.0.4 -t

- Dari PC 3 ke PC 1 = ping 192.168.0.3 -t

Atau lakukan sebaliknya. Jika hasilnya Reply berarti Anda sudah sukses.

Selamat mencoba

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 09 April 2008

Artikel



FIREWALL
Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan korporat di dalamnya, maka perlindungan terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya, menjadi esensial.
Jenis-jenis Firewall:
* Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
* Network Firewall: Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Fungsi Firewall:
Secara fundamental, firewall dapat melakukan hal-hal berikut:
* Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
* Melakukan autentikasi terhadap akses
* Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
* Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Cara Kerja Firewall:
Packet-Filter Firewall
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.

Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.

Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh [[|SMTP|Protokol SMTP]] (Simple Mail Transfer Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.

Circuit Level Gateway
Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.

Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.

Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.

Application Level Firewall
Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway (atau Application-Level Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.

Umumnya, firewall jenis ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap pengguna sebelum mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain itu, firewall ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan (logging) sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application Level Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan pada pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh, jika sebuah proxy FTP dikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada proxy SMTP sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat e-mail internal), lalu meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter firewall.

NAT Firewall
NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall

Stateful Firewall
Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.

Virtual Firewall
Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.

Transparent Firewall
Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).

Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah keuntungan, yakni sebagai berikut:

* Konfigurasi yang mudah (bahkan beberapa produk mengklaim sebagai "Zero Configuration"). Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
* Kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
* Tidak terlihat oleh pengguna (stealth). Hal ini memang dikarenakan Transparent Firewall bekerja pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang ditetapkan untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang jenisnya managed firewall). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat oleh para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat IP), penyerang pun tidak dapat menyerangnya.

[+/-] Selengkapnya...